Yang terhormat, saudara Asep di
tempatnya masing-masing.
Mungkin saat ini kau berada di
sebuah sekolahan, pasar, tempat hiburan,
sawah, gurun, ataupun sedang terjebak di dalam sumur. Entahlah aku tak tahu pastinya.
Namun yang ku tahu pasti ialah seringnya aku menemukan namamu dimanapun aku
bernapas.
Entah berapa banyak sudah aku
menemukamu sep. Mulai dari Asep tetanggaku yang hobinya main kartu di pos ronda
setiap malam, Asep yang putihnya lebih putih dari cewek saat aku SMP dulu, Asep
yang sukses menjadi bandar knalpot, Asep yang menjadi panitia lomba tujuh
belasan, dall. (dan asep lain-lainnya -red).
Tahukah engkau wahai tuan Asep.
Suatu kali aku pernah membungkuk
hormat oleh namamu ketika masuk ke ruang jurusan kampusku, ada engkau disana
yang sedang berperan menjadi ketua Jurusan yang penuh wibawa.
Pernah juga aku begitu bersikap
sopan dan segan ketika berkunjung ke rumah temanku, ada engkau disana yang
sedang berperan menjadi Ayahnya.
Juga pernah aku merasa bahagia oleh
namamu saat lebaran tiba, ada engkau disana sedang berperan menjadi om ku yang memberiku
lembaran rupiah.
Bahkan aku mulai berpikir namamu
seharusnya menjadi imbuhan seperti me-, di-, ter- setelah teman kampusku bercerita bahwa di
kelasnya ada tujuh nama Asep sekaligus. Asep Badrudin, Asep Burhan, Asep Henandar,
Asep Jajang, Asep Khoirudin, Asep Rohmat, dan Asep Sopandi.
Oh Asep namamu begitu trendi. Bahkan nama itu
seharusnya sudah dipatenkan sebelum direbut negara lain. Namamu seharusnya
menjadi citra khas dari bangsa ini, khususnya untuk suku sunda sepertiku.
Bahkan aku akan bahagia jika suatu saat Tuhan mentakdirkanku berkunjung ke
negara lain dan membuat aku berjumpa dengan namamu meski dengan aksen tulisan
lain. Misal saja Rusia dan aku bertemu seorang bernama Ashev Gorbachev.
Tak perlu lah bersedih dan muram,
tegakkan lehermu dan rapikan rambutmu dengan penuh percaya diri. Sekali lagi
aku tegaskan, wahai Asep dengarlah dengan seluruh nuranimu. Namamu itu trendi,
bukan pasaran.
Karena seperti kita ketahui bahwa
nama ialah do’a, yang berarti namamu itu ialah Asep = Kasep dalam sunda yang
artinya ialah tampan, baik, bagus. Tak
jarang jika ada seseorang berterima kasih kepada seorang pria dalam bahasa
sunda selalu begini, “hatur nuhun nya sep..”. Dan itu sungguh menyenangkan hati
bagi seluruh pria untuk menyandang namamu, begitu pula untukku.
Sekian dulu ya sep surat dariku ini, semoga tak mengganggu aktivitasmu atau melukai hatimu. Semoga kapan-kapan
aku akan bertemu banyak lagi Asep-asep lainnya. Di banyak tempat dan dalam banyak
keadaan yang Tuhan ridhai tentunya. Amiin…
Bandung, 1 Februari 2014
Dari
seorang yang menjadi Sahabatmu, Mahasiswamu, Tetanggamu, dan sebagainya untuk
mu.
Bani S
Nur Kholiq
Njir! :))
BalasHapus:))) hihi menarik
BalasHapus