Sabtu, 01 Februari 2014

Untuk Asep

Yang terhormat, saudara Asep di tempatnya masing-masing.

    Mungkin saat ini kau berada di sebuah sekolahan, pasar,  tempat hiburan, sawah, gurun, ataupun sedang terjebak di dalam sumur. Entahlah aku tak tahu pastinya. Namun yang ku tahu pasti ialah seringnya aku menemukan namamu dimanapun aku bernapas.
Entah berapa banyak sudah aku menemukamu sep. Mulai dari Asep tetanggaku yang hobinya main kartu di pos ronda setiap malam, Asep yang putihnya lebih putih dari cewek saat aku SMP dulu, Asep yang sukses menjadi bandar knalpot, Asep yang menjadi panitia lomba tujuh belasan, dall. (dan asep lain-lainnya -red).

Tahukah engkau wahai tuan Asep.
    Suatu kali aku pernah membungkuk hormat oleh namamu ketika masuk ke ruang jurusan kampusku, ada engkau disana yang sedang berperan menjadi ketua Jurusan yang penuh wibawa.
Pernah juga aku begitu bersikap sopan dan segan ketika berkunjung ke rumah temanku, ada engkau disana yang sedang berperan menjadi Ayahnya.
Juga pernah aku merasa bahagia oleh namamu saat lebaran tiba, ada engkau disana  sedang berperan menjadi om ku yang memberiku lembaran rupiah.

    Bahkan aku mulai berpikir namamu seharusnya menjadi imbuhan seperti me-, di-, ter-  setelah teman kampusku bercerita bahwa di kelasnya ada tujuh nama Asep sekaligus. Asep Badrudin, Asep Burhan, Asep Henandar, Asep Jajang, Asep Khoirudin, Asep Rohmat, dan Asep Sopandi.
 Oh Asep namamu begitu trendi. Bahkan nama itu seharusnya sudah dipatenkan sebelum direbut negara lain. Namamu seharusnya menjadi citra khas dari bangsa ini, khususnya untuk suku sunda sepertiku. Bahkan aku akan bahagia jika suatu saat Tuhan mentakdirkanku berkunjung ke negara lain dan membuat aku berjumpa dengan namamu meski dengan aksen tulisan lain. Misal saja Rusia dan aku bertemu seorang bernama Ashev Gorbachev.

    Tak perlu lah bersedih dan muram, tegakkan lehermu dan rapikan rambutmu dengan penuh percaya diri. Sekali lagi aku tegaskan, wahai Asep dengarlah dengan seluruh nuranimu. Namamu itu trendi, bukan pasaran.

    Karena seperti kita ketahui bahwa nama ialah do’a, yang berarti namamu itu ialah Asep = Kasep dalam sunda yang artinya ialah tampan, baik,  bagus. Tak jarang jika ada seseorang berterima kasih kepada seorang pria dalam bahasa sunda selalu begini, “hatur nuhun nya sep..”. Dan itu sungguh menyenangkan hati bagi seluruh pria untuk menyandang namamu, begitu pula untukku.

    Sekian dulu ya sep surat dariku ini, semoga tak mengganggu aktivitasmu atau melukai hatimu. Semoga kapan-kapan aku akan bertemu banyak lagi Asep-asep lainnya. Di banyak tempat dan dalam banyak keadaan yang Tuhan ridhai tentunya. Amiin…

Bandung,  1 Februari 2014
Dari seorang yang menjadi Sahabatmu, Mahasiswamu, Tetanggamu, dan sebagainya untuk mu.
Bani S Nur Kholiq

2 komentar:

Tinggalkan Jejak