Selasa, 25 Februari 2014

Kepada penenun dan si anak ajaib

Haloo kalian,.
Kalian yang sering memanggilku dengan kata depan ‘kakak’. Oke mungkin dari segi umur aku lebih tua dari kalian, itu pun kehendak Tuhan melalui langit. Tapi dari cara kalian membumi dengan tulisan-tulisan jemari aku mungkin hanyalah sebutir adik balita.

Rani, ya kamu dengan ‘penenun kata’ milikmu, entah sudah berapa banyak aku melihat koleksi baju hangat yang lahir dari ketekunan dan ketelitianmu merajut benang-benang kalimat.  Terkadang curhat, ada yang sedih ada pula yang bahagia, ya begitulah memang kita ini manusia-manusia beriklim tropis, hanya dua musim. Musim penghujan dan musim panas. Mungkin itu pula alasanmu membuat ‘penenun kata’. Agar kamu bisa membuat baju hangat saat kamu kedinginan atau mendesain pakaian-pakaian bermotif cerah untuk musim-musim panas di kehidupanmu. Tapi itu hanya persepsiku sih. Teruslah menenun kata dan merajut asa, karena suatu saat mungkin negri ini membutuhkan pakaian-pakaian dari mu untuk menutupi ketelanjangannya.

Ajeka, Jeka, Jeki..ah entahlah aku harus menyapamu dengan nama pangilan apa. Kamu yang dari awal aku mengetahui dirimu dari mencuri dengar, eh lebih tepatnya sih melihat beberapa akun yang berseliweran kala itu di lini masaku, membicarakan namamu karena tulisan-tulisan di wordpress milikmu. Dan benar saja setelah membaca karyamu memang begitu menawan, sejujurnya kadang aku iri ingin secanggih dirimu, terutama dalam membuat cerita fiksi. Ajeka kamu ajaib!

Dan untuk kalian berdua, aku sangat ingin berjumpa, menjabat tangan-tangan mahir kalian yang selama ini karya-karyanya menjadi teman bagi beberapa cangkir kopi yang aku nikmati. Sampai jumpa semoga suatu saat nanti kita bersua. Terutama untuk Jeka, karena kita berbeda kota. Untuk Rani ayo saat gathering poscinta nanti kita ‘bibita’ si jeka dengan berfoto ria.

Salam hangat, senang mengenal makhluk bumi seperti kalian.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak