Kepada @poscinta.
Tak ada kalimat pembuka yang teramat istimewa rasanya selain
ucapan terimakasih.
Terimakasih untuk poscinta yang melalui program tantangan #30HariMenulisSuratCinta
ini membangkitkan kembali gairahku bercinta dengan kata-kata. Dan dengan itu pula aku jadi sering menulis
surat kepada apapun, kepada teman-teman penulis lainnya, kepada selebtweet,
kepada orang-orang yang bernama Asep, bahkan kepada pohon dekat rumahku. Maklum
saja karna aku jarang sekali membuat surat, waktu sekolah dulu saja jika aku
sakit orang tua aku lah yang menuliskan suratnya untukku. Yaiyalah..
Ini adalah tahun pertamaku mengikuti #30HariMenulisSuratCinta,
disini aku banyak belajar untuk melatih konsistensi, mengembangkan imajinasi
beserta kreatifitas, ya meski tidak setiap harinya aku membuat postingan tapi melalui
tantangan ini aku bisa berlatih dan semakin menemukan gaya tulisanku sendiri.
Dengan berbagi hasil tulisan kepada orang lain dan mendapat berbagai respon
dari pembaca. Walaupun memang tak banyak yang berkomentar tapi sangat
menyenangkan buatku ketika melihat statistik pengunjung yang drastis naik di
bulan ini. Apalagi untuk pembaca yang memberikan apresiasi-apresiasi komentarnya, aku
berterimakasih banyak. Berbagi celoteh dan kesenangan memang selalu
menyenangkan. Oh terimakasih pula untuk tukang pos ku @misteeerius dan @godhfd yang sering aku repotkan menitipkan surat padanya, kalian memang bukan nabi yang menyampaikan surat cinta Tuhan kepada semesta, tapi karena kalianlah beberapa makhluk bumi mengintip planet kecil yang ada di isi kepalaku.
Sedih rasanya harus berpisah dengan #30HariMenulisSuratCinta
ini, tapi seperti kata salah satu tukang pos kalian @dausgonia, bahwa “antonim
dari pertemuan ialah kerinduan.” Maka aku pun akan merindukannya, bukan
merindukan Daus tapi merindukan #30HariMenulisSuratCinta tentunya. Sangat
senang pula mendapati takdir bahwa gathering poscinta kali ini akan diadakan di
kota dimana aku tinggal, BANDUNG! Ya kota yang selalu membuat aku jatuh cinta
setiap harinya, meski terkadang menyebalkan dengan kemacetan dan bising
suara-suara kendaraannya, namun pohon-pohon, makanan-makanan, udara sejuk,
musik-musik indie, dan sebagainya lah yang membuat aku terus bertahan
bersamanya.
Sampai jumpa di #30HariMenulisSuratCinta berikutnya, sampai
jumpa pula di kota kelahiran dan kota tempatku bernafas selama ini. Mari bersua, mari berbagi
tertawa, semoga selalu bahagia.
Salam cinta,.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak