Kamis, 06 Oktober 2011

Seribu Kisah Telur Dadar

Tema kali ini cukup membuat otak gue buntu,kenapa harus telur dadar.Ini menjadi tantangan tersendiri untuk mengasah kreativitas menulis gue.Oke di tema kali ini gue mau coba buat cerita testimoni tentang Telur Dadar.Anggap saja telur dadar merupakan sebuah produk yang banyak dijual dipasaran seperti mie instan,sabun colek,atau kacang goreng.Andai ada iklan yang nongol di Televisi tentang telur dadar,gue bakal buat semacam iklan mie instan kayak gini:

Selvy (Mahasiswi,20 tahun)
Ketika aku kuliah di Belanda,aku melihat foto keluargaku yang terpajang di dinding kamar,mataku tiba-tiba tertuju pada suatu sosok bertubuh kecil dan berkepala pelontos disudut foto.Dia adalah adikku,kepalanya botak sperti hutan yang mengalami penebangan liar,berbentuk lonjong seperti telur.Itu membuatku kangen akan satu masakan praktis yaitu telur dadar.”Aah..aku gak kuat ingin segera membuat telur dadar.” Gumamku di dalam hati.Karena di Belanda banyak kalkun,sedangkan yang aku butuhkan adalah telur ayam bukan telur kalkun,maka akupun berangkat jauh-jauh ke Italia dan meninggalkan studiku demi mendapatkan telur ayam. ITU CERITAKU,APA CERITAMU?

Suminah (Nenek penggemar bola,58 tahun)
Dulu ketika kakek masih ada,kita sering nonton bola bareng,saat itu tim yang bertanding adalah Juventus VS Real Mataram (mungkin maksud nenek Real Madrid,maklum sudah tua,-red).Saat itu diluar hujan,dan antenna goyang oleh angin,kami menonton pertandingan tersebut sampai pusing melihat layar kaca,seluruh pemain kedua kesebelasan berubah menjadi semut-semut hitam putih.Akibat dari efek pusing itu ialah lapar,kemudian kakek membuatkan nenek sepiring telur dadar.Kami makan dengan lahap bersamaan,hingga hujan reda dan tayangan TV kembali normal.Tiba pada saat Juventus mencetak angka.Nenekpun berteriak "GOOOLLLLL…!" namun kakek diam saja dan bahkan seperti tertidur,nenek membangunkan kakek,namun beliau tidak juga bangun,dan rupanya kakek terkena serangan jantung akibat teriakan gol nenek tadi.hiks..ITU CERITAKU,APA CERITAMU?

Budi (Seorang Pramuka,16 tahun)
Waktu itu aku mengikuti kegiatan berkemah di suatu kawasan pegunungan.Saat itu malam tiba,sepi senyap dan begitu mencekam.Kelompok kami dikagetkan dengan suara Adi salah seorang anggota kami yang kelaparan.Akhirnya aku sebagai ketua kelompok yang bijaksana membuatkan Mie Rebus bermerk Indomay dan telur dadar untuk Adi.Seketika Adi dengan lahap makan dan menghabiskan seluruh porsi yang tersedia.

Namun setelah beberapa saat kemudian Adi yang memang anggota kelompok kami termuda kembali merengek.Kali ini ia merengek meminta diantar Buang Air Besar ke sungai.Aku dan anggota kelompok yang lain,hanya bisa saling menatap seakan enggan untuk mengantarkan Adi ke pinggir sungai yang jaraknya cukup jauh dan menyeramkan.Untungnya lagi-lagi aku sebagai ketua yang bijaksana memiliki ide cerdas.Kusuruh Adi untuk boker di semak-semak beberapa meter dari tenda,dan cebok menggunakan Air kuah di panci sisa memasak Mie Indomay tadi. ITU CERITAKU,APA CERITAMU?

***
*Kirim ceritamu mengenai telur dadar ke alamat palsunya Ayu tingting berikut ini: Jl.Telur Bulat no.2 Kecamatan Dibawah Pistol Kota Pelor.NGOKK!

2 komentar:

  1. waduh parah2 ceritanya :)) yg budi apalagi, masa ceboknya pake kuah indomie

    BalasHapus
  2. eh malah kamu sebutin produk aslinya,.hihihii
    terimakasih banyak sudah mampir kawan.. :)

    BalasHapus

Tinggalkan Jejak