Rabu, 11 Januari 2012

Akulah sang Pria Badai

Ini tanggal 11 januari 2012,tanggal yang digunakan sebagai judul lagu nan indah dilantunkan oleh sebuah pemusik tanah air ini.
Tapi yang terjadi denganku saat ini tidaklah seindah nyanyian mereka.
Aku berdiri diujung pagi,ketika ayam-ayam berkokok,burung bernyanyi,dan para ibu selesai mendo'akan anaknya dalam sujud panjang kidung malamnya.

Ini dua minggu pertama di tahun yang baru,saat semua orang memulai kembali dengan mimpi dan harapan-harapan barunya.
Sementara aku sendiri,jangankan untuk memulai mimpi baru,mimpi kemarin pun belum kuwujudkan.
Yang datang kini,satu persatu permasalahan dari waktu yang lalu timbul dan silih berganti.
Aaah..rupanya kutau Tuhan mungkin ingin merubahku dengan memperbaiki apa yang telah kuperbuat dulu sebelum menjadikanku menempuh mimpi-mimpi yang baru.
Ku syukuri,dan akan kujalani.

Pagi ini begitu segar,angin berhembus sejuk,merangsak masuk menuju pusat pernapasan.
Menyisihkan sesak sisa terpuruknya jiwa semalam.
Mentari menghangatkan,menghantarkan energi kalor ke seluruh tubuh,hingga diserap oleh relung-relung kepingan jiwa.

Aku disini masih berdiri tegak,menantang apa saja yang nantinya akan muncul dipermukaan.
Dalam hidup ini hanya ada aku dan Tuhan,.itu yang selalu hatiku bisikan.
Semua ini milikNya dan akan kembali padaNya..yang harus kuperbuat ialah kian dekat denganNya bukan mengejar dengan buta mata terhadap apa yang jadi milikiNya.

Aku dan Tuhan,.
bermusim ke belakang hubunganku denganNya kian renggang.
5 waktuku sering terabaikan oleh hal fana.
Cermin hatiku mungkin jadi kian bercak hingga ku tak bisa menatap rendahnya diri.
Kesombongan yang tinggi mengeraskan hati untuk meluncurkan deras air mata terjun ke bumi.

Aku hanyalah sebuah serpihan debu,kecil dan tiada guna.
begitu lemah,bahkan layak untuk dipandang sebelah mata.
tiupan sedikitpun membuatku mampu terbang jauh menghilang ke lapisan waktu dan tempat yang asing.

Dan disini,diperasinganku.
aku sedang belajar,.
belajar bersahabat dengan tiupan angin,terjangan halilintar,dan derasnya air kehidupan.

Kelak aku akan kembali lagi,
Setelah aku menjadi badai pasir yang mampu menguburkan seantero bumi dengan kedamaian.
Tak perlu takut,karna aku membawa serta sahabatku cahaya mentari dan rintik air hujan.
Akan kubuatkan kalian kemilau warna pelangi.
Membiarkan para anak manusia menari riang dan bernyanyi di bawahnya.

Maka biarkanlah aku merajut mimpi kembali,
mengasah satu persatu mata tombak..
menggunakan baju jirahku yang mulai usang dan berkarat.
membawa perisai dan menunggangi kuda hitamku.
Aku siap kembali ke medan pertempuran!!!

(11 januari 2012,aku adalah pria badai)

8 komentar:

  1. akulah si pria tampan :D hahaha

    BalasHapus
  2. ayoo bertempur coy :D
    tabrak aja klo ada tembok penghalang ^^

    BalasHapus
  3. *usap dada*

    merdeka !!!!
    keep writting gan

    BalasHapus
  4. terimakasih ceman-ceman :'D

    BalasHapus
  5. geus bertapa dimana maneh euy?? kuat bisa nyieun kata-kata jiga kieu . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. teu bertapa,tinggangkeun we bata kana sirah.ekekekeeek

      Hapus

Tinggalkan Jejak