Sabtu, 12 April 2014

Puisi Bosan

Tak lelahkah kita menjadi mesin penghasilan
Kesana-kemari mencari penghidupan
Berulang kali kita lewat taman perkuburan
Berulang kali juga kita lupa kematian

Ada yang takut akan kesepian
Ada juga yang menghindari keramaian
Beberapa disibukan persoalan
Beberapa lainnya muak memberikan jawaban

Kemana lagi kakimu akan dilangkahkan
Bumi ini luas memberikanmu pilihan
Menenggelamkan diri di perairan
Atau kekeringan di atas daratan

Sementara itu burung terbang bebas di atas awan
Terkekeh-kekeh melihat manusia dalam kesibukan
Yang tua sibuk melepas kenangan
Yang muda sibuk khawatirkan masa depan

Barangkali kau bosan nona dan tuan
Disana-sini penuh sesak oleh drama percintaan
Sebagian berakhir indah di pelaminan
Sebagian lainnya berakhir tragis putus di jalanan

Bagaimanapun ini adalah puisi bosan
Aku menulisnya tanpa pedulikan kiasan
Ditulis dengan tinta-tinta kecemasan
Sebagai mantra pengusir kekalutan


Bandung, 12 april 2014
sesaat sebelum matahari ditenggelamkan




0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Jejak